Friday, April 12, 2013

Materi bologi

Sistem saraf dan juga
sistem hormone berfungsi untuk
memelihara fungsi tubuh. Sistem
saraf berfungsi untuk mengatur,
misalnya kotraksi oto, kecepatan
sekresi beberapa kelenjar
endokrin dan lainnya.
Sistem saraf manusia
memilkiki sifat mengatur yang
sangat kompleks. Sistem saraf
menerima berjuta – juta
rangsangan yang berasal dari
berbagai organ. Semua
rangsangan tersebut digunakan
untuk menektukan respon apa
yang akan diberikan oleh tubuh.
Ada 2 macam rangsangan
yang berasal dari tubuh
(internal) dan yang berasal dari
luar tubuh (eksternal) . Contoh
– contoh rangsangan adalah
cahaya (eksternal), suara
(eksternal), gravitasi (eksternal),
rasa lapar (internal), rasa haus
(internal) dan lainnya. Untuk
dapat bereaksi dengan berbagai
rangsangan tersebut tubuh kita
memerlukan reseptor, sistem
saraf, dan efektor .
Reseptor disebut juga
sebagai penerima rangsangan
adalah sel yang memberikan
respon terhadap rangsangan.
Rangsangan yang diterima akan
diubah menjadi impuls yang
kemudian akan diteruskan oleh
neuron hingga sampai kepada
otak atau sumsum tulang
belakang.
Sistem saraf berperan
untuk menerima, mengolah, dan
meneruskan hasil rangsangan ke
efektor. Sistem saraf tersebar
keseluruh tubuh manusia. Secara
fungsinya sistem saraf di bagi
menjadi dua bagian. Somatik dan
otonom. Bagian somatic
berperan mengatur stuktur otot,
tulang, dan kulit. Sistem saraf
otonom berperan mengatur otot
polos, jantung, dan kelenjar –
kelenjar tubuh.
Sistem saraf dibagi tiga
dari stuktur dan fungsinya.
Neuron, sel Schwann,dan sel
penyokong (neuroglia) . Neuron
bertugas untuk menghantarkan
impuls. Sel Schwann adalah
pembungkus sebagian besar
akson pada sister saraf tepi.
Akson adalah neuron yang
berfungsi menghatarkan
rangsangan dari badan neuron.
Sel penyokong (neuroglia)
adalah sel yang ada diantara
neuron dan sistem saraf pusat.
Efektor adalah sel atau
organ yang digunakan untuk
bereaksi terhadap rangsangan,
baik dari dalam maupun dari luar
tubuh. Pada tubuh kita yang
berperan sebagai efektor utama
adalah otot dan kelenjar.
Neuron
Struktur Neuron
Neuron terdiri dari tiga
bagian, yaitu bada sel (soma/
perikarion), dendrit (uluran
pendek), dan akson (uluran
panjang).
Badan sel
Badan sel mengandung
nukleus dan nukleolus yang
dikelilingi oleh sitoplasma
granuler. Sitoplasma badan sel
juga mengandung badan Nissl
dan nurofibril. Jika dilihat
menggunakan mikroskop elektron,
badan nissl terligan seperti
retikulum endoplasma granuler
yang tersusun sejajar satu dengan
yang lain. Badan Nissl memiliki
protein yang digunakan untuk
menggantikan protein yang
dipakai selama metabolisme.
Protein ini juga digunakan untuk
pertumbuhan neuron dan
perbaikan saraf dari sistem
perifer. Neurofibril adalah fibril
yang berbentuk ramping dan
panjang. Terdiri dari
mikrotubulus umumnya.
Neurofibril memiliki perna dalam
pengangkutan nutrient dan
penyokong sel.
Letak badan sel di sistem
saraf pusat, walaupun ada
beberapa yang terletak di sistem
saraf perifer. Di sistem saraf
pusat, badan sel neuron
berkelompok menjadi nukleus .
Nukleus ini tidak ada
hubungannya dengan nuklues sel
(hanya istilah). Badan saraf yang
mengelompok bukan di saraf
pusat umumnya disebut ganglion
(jamak: ganglia).
Dendrit
Dendrit merupakan
uluran pendek yang bercabang –
cabang dan yang keluar dari
badan sel. Umumnya neuron
terdiri dari beberapa dendrit.
Dendrit tidak mengandung
selubung mielin dan juga
neurolema dan fungsi dendrit
adalah menghantarkan impul ke
arah badan sel.
Akson
Akson yang berfungsi
untuk menghantarkan impuls
menjauhi badan sel merupakan
uluran panjang dari badan sel.
Ciri – ciri akson adalah tipis,
panjang dan mengandung
neurofibril.
Sebagian besar akson
diselubungi dengan selubung
mielin, akson ini disebut juga
dengan akson bermielin. Akson
yang tidak dibungkus disebut
dengan akson telanjang.
Disebagian tempat akson telanjang
juga disebut dengan nodus
Rnavier. Selubung mielin
berfungsi sebagai isolato yang
melindungi akson terhadap
tekanan dan luka, memberi nutrisi
dan mempercepat jalannya
impuls.
Selubung mielin pada
sistem saraf perifer dibentuk oleh
sel Schwann. Mula – mula sel
Schwann membungkus akson
berkali – kali. Proses ini disebut
dengan mielinasi. Lilitian ini yang
dikenal sebagai selubung mielin.
Macam – Macam Neuron
Berdasarkan Jumlah Uluran
Berdasarkan jumlah
uluran neuron dibagi menjadi
tiga, yaitu neuron unipolar,
bipolar, dan multipolar.
Neruon unipolar
Neuron uni polar hanya
memiliki satu uluran yang timbul
dari badan sel. Misalnya neuron
sensorik pada hewan tingkat
rendah.
Neuron bipolar
Neuron bipolar memiliki
dua uluran, yaitu akson dan
dendrit. Badan selnya berbentuk
lonjong dan ulurannya timbul dari
dua ujung badan sel. Neuron ini
terdapat pada retina, koklea, dan
lainnya.
Neuron multipolar
Neuron multipolar
memiliki satu akson dan beberapa
dendrit. Neuron multipolar ini
yang paling banyak terdapt di
dalam tubuh disbanding dengan
neuron lainnya. Contohnya adalah
neuron motoric yang keluar dari
sumsum tulang belakang.
Berdasarkan Fugsi
Neuron Sensorik
Neuron sensorik adalah
neuron yang langsung
berhubungan dengan indera untuk
menerima rangsangan
Neuron Motorik
Neuron motorik adalah
meuron yang membawa impuls
dari otak atau sumsum tulang
belakang menuju otot atau
kelenjar tubuh.
Neuron Konektor atau
Interneuron
Neuron konektor adalah
neuron yang berfungsi
meneruskan rangsangan dari
neuron sensorik ke neuron
motorik.
Sinaps
Sinaps adalah sambungan
antara neuron satu dengan
neuron yang lain.
Berdasarkan tenpat sinaps
berada, dibedakan menjadi tiga,
yaitu:
Aksosomatik dimana terminal
akson menempel pada neuron lain
Aksodenditrik dimana terminal
akson menempel pada dendrit
neuron lain
Aksoaksonik dimana terminal
akson menempel pada terminal
akson neuron lain
Impuls Saraf
Salah satu sifat neuron
adalah bagian luarnya bermuatan
positif dan bagian dalamnya
bermuatan negative. Saat terjadi
aliran impuls, muatan itu akan
bertukar tempat. Fenomena ini
dinamakan peristiwa
depolarisasi.Sebaliknya, saat
impuls sudah selesai diteruskan,
muatan itu akan kembali
menetralkan diri dan kembali
pada muatan awalnya. Peritiwa ini
disebut polarisasi.
Teori membran yang
mejelaskan cara penghantara
impuls adalah seperti ini.
Pertama dalam keadaan istirahat,
saraf dalam keadaan polarisasi.
Kedua temapat terjadi
depolarisasi pada saraf yang
dirangsang. Ketiga antara daerah
yang mengalami depolarisasi
dengan yang mengalami polarisasi
timbul arus listrik. Adanya arus
listrik ini akan membuat daerah
sebelah mengalami depolarisasi.
Keempat depolarisasi akan terus
merambat seperti itu. Kelima
setelah mengalami depolarisasi
tempat tersebut akan mengalami
polarisasi.
Terjadinya Gerak
Gerak Sadar
Gerak sadar terjadi
karena impuls yang dating ke
reseptor di alurkan ke neuron
sensorik kemudian di bawa ke
otak , lalu dibawa ke neuron
motorik dan dibawa ke efektor.
Itu cara terjadinya gerak sadar.
Gerak Refleks
Gerak refleks itu berawal
dari impuls yang diterima
reseptor yang kemudian dibawa
ke saraf sensorik, kemuadia
dihantarkan ke saraf motorik
tanpa diolah oleh saraf pusat
kemudian menuju efektor.
Sistem Saraf Manusia
Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat terdiri
dari otak dan sumsum tulang
belakang. Otak dan sumsum
tulang belakang memiliki selapit
uang terdiri dari jaringan
pengikat disebut meninges.
Maninges terdiri dari :
Piameter , banyak terdapat
pembulu darah.
Arachnoid, diantara arachnoid
dan piameter terdapat rongga
arachnoid yang berisi cairan.
Durameter, membran tebal
fibrosa yang melapisi tengkorak.
Otak
Otak manusia itu terbagi
atas dua belahan., yaitu belaha
kiri dan kanan. Kedua belahan ini
dihubungkan oleh balok otak yang
berongga berisi cairan getah
bening.
Otak dibagi menjadi tiga
daerah, yaitu otak depan, otak
tengah, dan otak belakang.
Otak besar adalah bagia
terluas dari otak. Otak besar
mengisi penuh bagian deoan atas
rongga tengkorak, dan terdiri dari
dua belahan yang bekerja secara
berlawanan. Otak besar terbagi
menjadi empat bagian yaitu dai,
bagian ubun – ubun, bagian
pelipis, dan bagian belakang
kepala. Secara fungsinya otak
depang ini dibagi empat yaitu,
Dahi, berfungsi untuk berpikir
dan memori jangka-pendek.
Ubun-ubun, berfungsi untuk
berbicra, merasakan suhu dan
sakit sertamemori jangka-pendek.
Pelipis, berfungsi untuk
pendengaran / pengenalan bahasa
danmemori jangak-panjang.
Belakang, berfungsi untuk
penglihatan dan memori jangka-
pendek.
Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi adalah
lanjutan dari neuron yang
bertugas membawa impuls saraf
menuju ked an dari sistem saraf
pusat. Dapat dibedakan menjadi
dua menurut arah impuls yang
dibawanya, yaitu sistem saraf
aferen, yang membawa impuls
saraf dari reseptor ke sistem
saraf pusat , dan sistem saraf
eferen, yang membawa impul
saraf dari sistem saraf pusat ke
efektor.
Berdasarkan karakteristik
sifatnya, saraf kranial
dikelompokkan menjadi tiga.
Saraf krania yang sifatnya
sensorik, yaitu saraf nomor I, II,
dan VIII.
Saraf kranial yang sifatnya
motorik, yaitu saraf nomor III,
IV, VI, XI, dan XII.
Saraf kranial yang sifatnya
gabungan sensorik dan motorik,
yaitu V, VII, IX, dan X.
Saraf Simpatik
Saraf simpatik memiliki
ganglion yang terletak di
sepanjang tulang punggung dan
menempel pada sumsum tulang
belakang. Saraf simpatik memiliki
serabut praganglion yang pendek,
sedangkan serabut pascaganglion
panjang.
Saraf Parasimpatetik
Saraf parasimpatetik
memiliki serabut praganglion
panjang dan serabut
pascaganglion pendeng. Fungsi
sistem saraf parasimpatetik
merupakan kebalikan dari fungsi
sistem saraf simpatik.
Pengaruh Obat – obatan
Alkohol
Alkohol adalah sebagai
desinfektan dimana jika
dikonsumsi secara terus –
menerus adiksi fisiologis, dimana
akan menimbulkan
ketergantungan. Saat
mengkonsumsi alcohol secara
berlebihan manusia akan mabuk,
hilangnya kendali pada otot gerak,
dan otot mulut, serta denyut
jantung dan frekuensi pernapasan
menjadi lambat.
Obat – obat terlarang
Gologan sedatif, adalah
golongan zat kimia yang berefek
sebagai obat penenang karena
dapat menurunkan aktivitas otak.
Golongan stimulan, adalah zat
kimia yang memiliki efek
meningkatkan otak, sehingga
dapat menimbulkan perasaan
tidak ngantuk dan tubuh dalam
kondisi prima.
Golongan halusinogen, adalah
zat kimia yang dapat
menimbulkan daya khayal.
Golongan penahan rasa sakit,
adalah zan kimia yang menekan
otak bagian yang mengatur pusat
rasa sakit.
Gangguan pada Sistem Saraf
Manusia
Epilepsi , adalah kelainan pada
neuron di otak. Penderita tidak
dapat merespon berbagai
rangsangan, bahkan terkadang
otot – otot rangka berkontraksi
secara tidak terkontrol.
Neuritis, adalah iritasi pada
neuron yang disebabkan infeksi,
kekurangan vitamin, keracunan,
maupun karena obat.
Alzheimer, penderita Alzheimer
kehilangan kemampuan dalam
melakukan aktivitas sehari – hari.
Sistem Indera Manusia
Inderan Pembau
Indera pembau manusia
adalah hidung. Struktur indera
pembau terdiri dari selpenyokong
yang berupa sel epitel dan sel
pembau yang berupa neuron
sebagai reseptor. Sel pembau
memiliki tonjolan ujung dendrit
berupa rambut yang terletak pada
selaput lender hidung. Ujung
lainnya berupa tonjolan akson.
Zat yang memiliki sifat
bau berupa uap atau gas
mencapai reseptor bau melalui
udara inspirasi. Zat ini dapat
larut dalam lender pada selaput
lendir hidung.
Salah satu kelainan pada
indera pembau adalah anosmia.
Anosmiadisebabkan oleh
penyumbatan rongga hidung
akibat pilek, sel rambut rusak
akibat infeksi kronis, dan
gangguan pada saral olfaktori,
bulbus olfaktorius, dan traktus
olfaktorius.
Indera Pengecap
Indera pengecap pada
manusia adalah lidah. Tonjolan
kasar yang ada dipermukaan lidah
disebut papila. Menurut
bentuknya papila tebagi menjadi
tiga jenis, yaitu
Papila filifromis, berbentuk
seperti benang halus.
Papila fungiformis, berbentuk
tonjolan seperti kepala jamur.
Papila sirkumvalata, berbentuk
bulat.
Secara umum setiap tunas
pengecap akan merespon secara
maksimal terhadap salah satu
rasa, yaitu manis, asin, asam ,
atau pahit. Rasa pahit teletak di
pangkal lida, rasa manis dan asin
teletak pada ujung lidah, dan rasa
asam terletak pada sisi lidah.
Indera Pengelihatan
Indera pengelihatan
manusia adalah mata. Mata
tersusun atas alat tambahan
mata, otot bola mata, bola mata,
dan saraf otak II.
Alat tambahan mata
Alat tambahan mata
terdiri dari alis mata, kelopak
mata, bulu mata, dan aparatus
lakrimalis.
Alis mata, berfungsi dalam
kecantikan dan melindungi mata
dari keringat yang mengalir di
dahi.
Kelopak mata, terdiri dari dua
bagia, yaitu kelopak mata atas
dan bawah. Dari dalam ke luar,
kelopak mata terdiri dari lapisan
– lapisan berikut
i) Konjugativa, selaput
lendir yang melapisi
bagia dalam kelopak
mata dan juga bola
mata.
ii) Kelenjar meibomian,
menghasilkan lemak
untuk mencegah
pelekatan kedua
kelopak mata.
iii) Lapisan tarsal, lapisan
jaringan ikat yang
kuat untuk
menunjang kelopak
mata.
iv) Otot orbicularis,
berfungsi menutup
bolah mata.
v) Jaringan ikat.
vi) Kulit luar.
Bulu mata, barisan rambut pada
ujung kelopak mata. Terdapat
kelenjar minyak yang disebut
kelenjar zeis yang terletak pada
akar bulu mata.
Aparatus lakrimalis, terdiri dari
kelenjar lakrimalis, duktus, dan
duktus nasolakrimalis. Kelenjar
lakrimalis berfungsi untuk
menghasilkan air mata.
Otot bola mata
Setiap mata memiliki
enam otot lurik yang
menghubungkan bola mata
dengan tulang disekitarnya. Otot
ini berfungsi menggerakkan bola
mata.
Bola mata
Bola mata terdiri dari
tiga lapisan, yaitu:
Tunika fibrosa, terdiri dari
sclera yang berwarna putih dan
tidak tembus cahaya, serta
kornea yang tembus cahaya.
Kornea berfungsi membantu
memfokuskan bayangan benda
pada retina. Pada batas kornea
dan sclera terdapat kanalis
schlemm yang berfungsi untuk
menyerap kembali cairan
aqueous humor bola mata.
Tunika vaskulosa, adalah
lapisan tengah bola mata yang
terdiri dari koroid dan iris.
Koroid berupa lapisan jaringan
yang tipis dan mengan dung
banyak pembuluh darah, dan
berwarna cokelat karena
mengandung pigmen. Koroid
berfungsi memberi zant makanan
pada retina. Iris adalah selaput
yang terletak menggantung di
antara lensa dan kornea. Lubang
bulat di tengah iris disebut pupil.
Tunika nervosa, merupakan
lapisan terdalam dari bola mata.
Retina terdiri atas tiga lapi
neuron. Lapisan sel batang dan
lapisan sel kerucut adalah lapisan
yang berbatasan dengan koroid,
Sel batang maupun kerucut
merupakan reseptor dan
mengandung pigmen yang sensitif
terhadap cahaya. Sel batang
diperlukan untuk penglihatan
pada cahaya remang. Sel kerucut
diperlukan untuk melihat pada
waktu terang.
Kelainan pada mata
Mata miopi, mata dengan lensa
terlalu cembung atau bola mata
terlalu panjang. Degang begitu
objek jauh terlihat kabur.
Mata Hipermetropi, mata denga
lensa yang terlalu pipih atau bola
mata terlalu pendek. Objek dekat
terlihat kabur.
Mata astigmatis, mata dengan
lengkungan permukaan kornea
atau lensa yang tidak rata.
Contohnya lengkung kornea yang
vertikal kurang melengkung
dibangding yang horizontal. Bila
seseorang melihat suatu garis
vertikal terlihat kabur sedangkan
yang horizontal terlihat jelas.
Mata presbiopi, lensa
kehilangan elastisitasnua karena
bertambahnya usia. Mata tidak
dapat berakomodasi lagi dengan
baik. Umumnya penderita akan
melihat jelas bila objeknya jauh,
tapi perlu kacamata cembung
untuk melihat objek dekat.
Indera Pendengaran dan
Keseimbangan
Indera pendengan dan
keseimbangan manusia adalah
telinga.
Struktur telinga
            Telinga dibagi tiga bagian,
yaitu telinga luar, telinga tengah,
dan telinga dalam.
Telinga luar, terdiri dari daun
telinga, saluran telinga luar, dan
bagian yang berbatasan dengan
telinga tengah atau disebut juga
membran timpani.
Telinga tengah, berupa rongga
kecil berisi udara, terletak di
dalam tulang pelipis, dan
dindingnya dilapisi sel epitel.
Dalam rongga telinga tengah
terdapat tiga tulang, yaitu tulang
martil, tulang landasan, dan
tulang sanggurdi. Telinga tengah
dihubungkan dengan tenggorokan
oleh saluran Eustachius. Saluran
ini berfungsi menyeimbangkan
tekanan udara pada telinga luar
dan telinga tengah.
Telinga dalam , terdiri dari labiri
osea dan labirin membranasea.
Labirin osea adalah serangkaian
rongga pada tulang pelipis yang
dilapisi periosteum berisi cairan
perilimfe. Sedangkan labirin
membranasea terletak di bagian
yang lebih dalam dan dilapisi sel
epitel serta berisi cairan
endolimfe.
Telinga sebagai indera
keseimbangan
Indera keseimbangan
merupakan indera khusus yang
terletak di dalam telinga. Terletak
dibelakang telinga dalam yang
membentuk struktur utrikulus,
sakulus, dan kanalis semi-
sirkularis.
Telinga sebagai indera
pendengar
Telinga dapat mendengar
jika ada gelombang suara. Daun
telinga berfungsi seperti corong
yang mengumpulkan gelombang
suara. Getaran perilimfe pada
skala vestibule akan melintas
membran vestibularis sehingga
menggetarkan membran basilaris.
Akibatnya, rambut pada sel sel
rambut bergetar dan
menimbulkan impuls yang akan
dijalarkan ke saraf otak dan
diinterpretasikan.
Ganguan pada indera
pendengaran
Indera pendengaran
dapat mengalami gangguan fungsi
disebut tuli. Tuli dibedakan
menjadi dua yaitu tuli konduktif
dan tuli saraf. Tuli konduktif
karena gangguan transmisi suara
ke dalam koklea. Tuli saraf terjadi
karena ada kerusakan orgnaon
korti, saraf VIII, ataupun korteks
orak daerah pendengaran.
Indera Peraba
Indera peraba manusia
adalah kulit. Kulit terdiri dari
epidermis dan dermis. Epidermis
adalah lapisan sel yang sangat
rapat. Sedangkan dermis adalah
lapisan dibawah epidermis yang
letak selnya aga berjauhan. Pada
kulit terdapat reseptor yang
sensitif terhadap sentuhan,
tekanan, panas, dingin, dan nyeri.
Umumnya setiap jenis reseptor
hanya memiliki fungsi khusus
yaitu menerima satu jenis
rangsangan saja. Tipe – tipe
reseptor antara lain
Nyeri
Panas dan dingin
Sentuhan
Tekanan
Sistem Hormon
Hubungan saraf dan hormon
Hormon berfungsi
mengatur homeostasis,
metabolisme, reproduksi, dan
tingkah laku. Homeostasis adalah
pengaturan secara otomatis dalam
tubuh agar kelangsungan hidup
dapat dipertahankan.
Hormon bekerja atas
perintah sistem saraf. Sistem
yang mengatur kerjasama antara
saraf dan hormon terdapat pada
daerah hipotalamus.
Kelenjar endokrin
Kelenjar endokrin
meliputi kelenjar hipodisis, tiroid,
paratiroid, adrenal, ovarium,
testis, pancreas, dan plasenta.
Kelenjar hipofisis, kelenjar ini
dapat mesekresikan bermacam –
macam hormon yang mengatur
bermacam – macam kegiatan
dalam tubuh. Berdasarkan
struktur dan fungsinya kelenjar
hipofisis dibagi menjadi hipofisis
lobus anterior dan hipofisis lobus
posterior.
i) Hipofisis lobus
anterior,
menghasilkan
hormon somtotropin,
hormon pertubuhan
dan lainnya.
ii) Hipofisis lobus
posterior,
menghasilkan
oksitosin dan
vasopresin.
Kelenjar tiroid, Kelenjar ini
menghasilkan dua hormon yaitu
tiroksin dan triyodotironin.
Hormon ini dibuat di folikel
jaringan tiroid dari asam amino
yang mengandung yodium.
Yodium secara aktid diakumulasi
oleh kelenjar tiroid dari darah.
Oleh sebab itu, jika kurang zat
yodium dalam jangka waktu yang
lama mengakibatkan perbesaran
kelenjar gondok hingga 15 kali.
Kelenjar paratiroid, Kelenjar ini
menghasilkan parathormon yang
berfungsi untuk mengatur
konsentrasi ion kalsium ydan
fosfor dalam cairan ekstraseluler
dengan cara.
1. Absorpsi
kalsium dari
usus.
2. Ekskresi kalsium
oleh ginjal.
3. Pelepasan
kalsium dari
tulang
Kekurangan hormon ini
mengakibatkan tetani, dengan
gejala kadar kapur dalam darah
berkurang, kejang pada otot pada
tangan dan kaki, jari – jari tangan
membengkok kearah pangkal,
gelisah, kesemutan, dan gangguan
saraf, hingga sulit tidur.
Kelenjar adrenal, kelenjar
bagian korteks menghasilkan
hormon kortison yang terdiri dari
mineralokortikoid dan
glukortikoid. Mineralokortikoid
berfungsi membantu metabolisme
karbohidrat. Bagian medulla
menghasilkan hormon adrenalin
dan hormon noradrenalin.
Hormon adrenalin berpengaruh
sangat cepat. Hormon ini
membuat denyut jantung makin
cepan , kecepata pernapasa, dan
meningkatnya tekanan darah.
Noradrenalin melakukan
kebalikannya dari adrenalin.
Kelenjar pancreas, berfungsi
sebagai kelenjar endokrin
menghasilkan hormon insulin dan
glucagon. Hormon insulin dan
glucagon bekerja berlawanan
untuk mengatur kadar glukosa.
Ovarium, Befungsi menghasilkan
ovum, hormon esterogen, dan
hormon progesteron.
Testis, sebagai kelenjar kelamin
pria akan menghasilkan hormon
testosteron yang berfungsi
merangsang oematangan sperma
dan pembentukan tanda – tanda
kelamin sekunder pria.
Plasenta, Plasenta menghasilkan
beberapa hormon yaitu:
1. Gonadotropin
koroin, berfungsi
meningkatkan
pertumbuhan
korpus leteum
serta sekresi
estrogen dan
progesteron oleh
korpus luteum.
2. Estrogen,
berfungsi
mengingkatkan
perumbuhan
oragan kelamin
ibu dan jaringan
janin.
3. Progesteron,
befungsi
meningkatkan
perkembangan
jaringan dan
organ janin.
4. Somatotropin,
berfungsi
meningkatkan
pertumbuhan
jaringan janin
serta membantu
perkembangan
payudara ibu.

No comments:

Post a Comment