Saturday, April 20, 2013

Macam-Macam majas

Majas pada
dasarnya terdiri atas:
1). Majas Perbandingan;
2). Majas Pertentangan;
3). Majas Sindiran;
4). Majas Penegasan.
A. Majas Perbandingan
Majas Perbandingan ialah k ata-
kata berkias yang menyatakan
perbandingan untuk meningkatkan
kesan dan pengaruhnya terhadap
pendengar atau pembaca”. Ditinjau
dari cara pengambilan
perbandingannya, Majas
Perbandingan dibagi menjadi:
1) Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan
adalah perbandingan dua hal yang
pada hakikatnya berbeda, tetapi
sengaja dianggap sama. Majas ini
ditandai oleh penggunaan kata
bagai, bagaikan, seumpama,
seperti, dan laksana.
Contoh :
a) Semangatnya keras bagaikan
baja.
b) Mukanya pucat bagai mayat.
c) Wajahnya kuning bersinar bagai
bulan purnama
2) Metafora
Metafora adalah majas yang
mengungkapkan ungkapan secara
langsung berupa perbandingan
analogis.
Me·ta·fo·ra /métafora/ : Pemakaian
kata atau kelompok kata bukan
dengan arti yang sebenarnya,
melainkan sebagai lukisan yang
berdasarkan persamaan atau
perbandingan, misalnya tulang
punggung dalam kalimat pemuda
adalah tulang punggung negara
Contoh:
a) Engkau belahan jantung hatiku
sayangku. (sangat penting)
b) Raja siang keluar dari ufuk timur
c) Jonathan adalah bintang kelas
dunia.
d) Harta karunku (sangat berharga)
e) Dia dianggap anak emas
majikannya.
f) Perpustakaan adalah gudang
ilmu.
3) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang
membandingkan benda-benda tak
bernyawa seolah-olah mempunyai
sifat seperti manusia.
Contoh:
a) Badai mengamuk dan
merobohkan rumah penduduk.
b) Ombak berkejar-kejaran ke tepi
pantai.
c) Peluit wasit menjerit panjang
menandai akhir dari pertandingan
tersebut.
4) Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan
cara lain, melalui kiasan atau
penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang
bertautan satu dan yang lainnya
dalam kesatuan yang utuh. Contoh:
Suami sebagai nahkoda, Istri
sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita
yang penuh dengan simbol-simbol
bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti
sungai yang mengalir menyusuri
tebing-tebing, yang kadang-kadang
sulit ditebak kedalamannya, yang
rela menerima segala sampah, dan
yang pada akhirnya berhenti ketika
bertemu dengan laut.
5) Simbolik
Simbolik adalah majas yang
melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda, binatang,
atau tumbuhan sebagai simbol atau
lambang.
Contoh:
a)   Ia terkenal sebagai buaya darat.
b) Rumah itu hangus dilalap si jago
merah.
c) Bunglon, lambang orang yang tak
berpendirian
d) Melati, lambang kesucian
e)   Teratai, lambang pengabdian
6) Metonimia
Metonimia adalah majas yang
menggunakan ciri atau lebel dari
sebuah benda untuk menggantikan
benda tersebut.Pengungkapan
tersebut berupa penggunaan nama
untuk benda lain yang menjadi
merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
a) Di kantongnya selalu terselib
gudang garam. (maksudnya rokok
gudang garam)
b) Setiap pagi Ayah selalu
menghirup kapal api. (maksudnya
kopi kapal api)
c) Ayah pulang dari luar negeri naik
garuda (maksudnya pesawat)
7) Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang
menyebutkan bagian untuk
menggantikan benda secara
keseluruhan atau sebaliknya. Majas
sinekdokhe terdiri atas dua bentuk
berikut.
a) Pars pro toto, yaitu
menyebutkan sebagian untuk
keseluruhan.
Contoh:
(a) Hingga detik ini ia
belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat
Rp. 300.000.
b) Totem pro parte, yaitu
menyebutkan keseluruhan untuk
sebagian.
Contoh:
(a) Dalam pertandingan
final bulu tangkis Rt.03 melawan
Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih
idolanya malam nanti.
8. Simile:
Pengungkapan dengan
perbandingan eksplisit yang
dinyatakan dengan kata depan dan
penghubung, seperti layaknya ,
bagaikan , " umpama",
"ibarat","bak", bagai".
Contoh:
Kau umpama air aku bagai
minyaknya, bagaikan Qais dan Laila
yang dimabuk cinta berkorban apa
saja.
Macam-Macam Majas dan
Contohnya
B. Majas Pertentangan
Majas Pertentangan adalah “Kata-
kata berkias yang menyatakan
pertentangan dengan yang
dimaksudkan sebenarnya oleh
pembicara atau penulis dengan
maksud untuk memperhebat atau
meningkatkan kesan dan
pengaruhnya kepada pembaca atau
pendengar”. Jenis-jenis Majas
Pertentangan dibedakan menjadi
berikut.
1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang
mempergunakan pasangan kata
yang berlawanan artinya.
Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut
meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama
saja di mata Tuhan.
2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang
mengandung pertentangan antara
pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah
kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar
bingar pesta yang sedang
berlangsung ini.
3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang
berupa pernyataan berlebihan dari
kenyataannya dengan maksud
memberikan kesan mendalam atau
meminta perhatian.
Contoh:
a) Suaranya menggelegar
membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit
pembalut tulang.
4) Litotes
Litotes adalah majas yang
menyatakan sesuatu dengan cara
yang berlawanan dari kenyataannya
dengan mengecilkan atau
menguranginya. Tujuannya untuk
merendahkan diri.
Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya
dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada
orang yang bodoh seperti saya
ini?
Macam-Macam Majas dan
Contohnya
C. Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah k ata-
kata berkias yang menyatakan
sindiran untuk meningkatkan kesan
dan pengaruhnya terhadap
pendengar atau pembaca”. Majas
sindirian dibagi menjadi:
1) Ironi
Ironi adalah majas yang
menyatakan hal yang bertentangan
denganmaksud menyindir.
Contoh:
a) Ini baru siswa teladan, setiap
hari pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu sampai
tidak dapat dibaca.
2) Sinisme
Sinisme adalah majas yang
menyatakan sindiran secara
langsung.
Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat
menyebalkan, tidak pantas
diucapkan oleh orang terpelajar
sepertimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila
melihat tingkah lakumu itu.
3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran
yang paling kasar. Majas ini
biasanya diucapkan oleh orang
yang sedang marah.
Contoh:
a) Mau muntah aku melihat
wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini
saja tidak becus!
Macam-Macam Majas dan
Contohnya
D. Majas Penegasan
Majas Perbandingan ialah k ata-
kata berkias yang menyatakan
penegasan untuk meningkatkan
kesan dan pengaruhnya terhadap
pendengar atau pembaca”. Majas
penegasan terdiri atas tujuh bentuk
berikut.
1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang
menggunakan kata-kata secara
berlebihan dengan maksud
menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar
segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas
menyaksikan pertunjukan pesawat
tempur.
2) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan
kata-kata sebagai penegasan.
Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah
yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan
kita, marilah kita sambut idola kita,
marilah kita sambut putra bangsa.
3) Paralelisme
Paralelisme adalah majas
perulangan yang biasanya ada di
dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban
4) Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan
dengan mengulang beberapa kali
sebuah kata dalam sebuah kalimat
dengan maksud menegaskan.
Kadang pengulangan itu
menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu
maksudku. Aku hanya ingin
bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita
hidup rukun, akur, dan bersaudara.
5) Klimaks
Klimaks adalah majas yang
menyatakan beberapa hal
berturutturut dan makin lama
makin meningkat.
Contoh:
a) Semua orang dari anak-anak,
remaja, hingga orang tua ikut antri
minyak.
b) Ketua Rt, Rw, kepala desa,
gubernur, bahkan presiden
sekalipun tak berhak mencampuri
urusan pribadi seseorang.
6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang
menyatakan beberapa hal
berturutturut yang makin lama
menurun.
a) Kepala sekolah, guru, dan siswa
juga hadir dalam acara syukuran
itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok
kampung semua orang merayakan
HUT RI ke -62.
7) Retorik
Retorik adalah majas yang berupa
kalimat tanya namun tak
memerlukan jawaban. Tujuannya
memberikan penegasan, sindiran,
atau menggugah.
Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat
cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini
kamu bangga-banggakan ?

No comments:

Post a Comment